Title : Sekuel Kisah Klasik -Cerita Cinta-
Author
: LersTennouji
Main
Cast : Ify Alyssa, Gabriel Stevent, Rio
Haling, Shilla Zahrantiara
“Cerita cinta ini akan
terukir indah di dalam memori ingatanku juga dalam memori ingatanmu. Sebuah
perjalanan cinta antara aku dan kamu..”
***
Aku menghela nafas pelan lalu mulai merenggangkan otot-otot
tanganku. Jemariku mulai menari indah diatas tuts piano putih yang terletak di
depan lemari castrai dengan corak putih-biru.
Dentingan suara piano mulai mengalun indah di kamarku.
Akupun mulai menyanyikan bait demi bait lagu yang baru saja kubuat.
‘Andaikan dia
tahu.. apa yang kurasa.. resah tak menentu mendamba cintamu..’
Andaikan dia
tahu? Ya andai. Andai dia tahu
perasaanku yang sesungguhnya bahwa aku terlalu mencintainya.
Apa yang
kurasa? Kalimat itu membuat aku tertawa
miris. Yang kurasa adalah aku seorang yang munafik. Mengaku cinta tapi -secara
sengaja- tidak ingin memilikinya. Bodoh bukan? Tertawalah karena akupun juga
merasa demikian.
Resah tak
menentu mendamba cintamu? Aku tersenyum
kecil. Aku terlalu resah untuk menunggu bahwa kamu juga mencintaiku. Bahwa kamu
adalah milikku, jiwa dan raga.
Aku berhenti memainkan piano saat bunyi decitan pintu
menggema di sudut kamarku. Aku menghela nafas pelan sebelum akhirnya aku
menoleh ke arah pintu kamarku.
“Ngapain kesini? Ganggu aja deh.” Aku mendengus sebal
saat Gabriel sedang diambang pintu.
Gabriel terkekeh pelan sambil mengelus tengkuknya dan
mulai berjalan pelan kearahku.
Dengan malas aku mulai menggerakan tanganku di atas tuts
piano. Memainkan nada-nada lagu baru ku tanpa menyanyikannya.
“Lagu baru ya Fy?” Gabriel menghempaskan tubuhnya di
kasurku.
Aku berdehem kecil.
“Kok gak
dinyanyiin sih lagunya? Gak seru ah.”
Aku berhenti menggerakan tanganku diatas tuts piano dan
menghadapkan tubuhku di depannya.
“Abisnya males liat wajah elo Yel. Haha.” Aku tertawa
lepas saat melihat Gabriel mendengus kesal.
“Hehe. Canda Yel.” Aku mulai beranjak dari tempatku.
“Mau kemana?”
Langkahku terhenti. Menoleh ke Gabriel sebentar lalu
melanjutkan langkahku tadi.
“Mau kemana sih? Ikut ah!” Aku terkekeh pelan melihat
Gabriel bangun dari tempatnya dan mulai menyusulku yang berada jauh di
depannya.
***
“Fy,
kenalin ini Shilla. Dia yang kumaksud Shilla Fy! Hehe.”
“Gue
sayang Shilla. Gue mau loe restuin hubungan gue dengan Shilla. Shilla bilang ke
gue kalau dia takut elo gak setuju. Dan akhirnya gue ngundang loe kesini untuk
mengetahui apakah elo setuju kalau gue menjalin kasih dengan Shilla?”
Perkataan Rio minggu lalu masih terngiang di kepalaku.
Memasuki dengan halus tapi mulai menusuk saat berada di dalam loker-loker
memori ingatanku.
Aku menghela nafas pelan. Saat itu.. saat semuanya harus
berakhir. Aku dengan segala perasaanku.
Aku mulai memejamkan mataku menikmati semilir angin di
atap rumahku yang terbuka.
“Aku emang bukan Cakka mantan kamu dulu. Aku
hanya Rio dengan berbagai kekurangan. Dan aku tahu kamu memiliki banyak
kelebihan. Aku suka kamu bukan karena kelebihan kamu, tapi aku suka kamu karena
pancaran matamu yang membuat aku teduh dan nyaman berada di dekatmu. Tapi jauh
di dasar hatiku, aku ‘sayang’ kamu bukan ‘suka’ kamu. Gak harus ada alasan
untuk selalu sayang sama kamu tapi akan ada beribu alasan untuk aku suka kamu.
Jadi maukah kamu menulis namaku di lubuk hatimu dan memberikan ruang tersendiri
untuk aku hidup dihatimu?”
“Aku
sadar bahwa pada kenyataannya bukan hanya Cakka yang dapat membuatku jatuh
cinta. Tapi kamu.. kamu yang membuatku bisa jatuh cinta lagi dan setelah Cakka
hanya ada namamu yang terukir indah dihatiku. Yang kamu harus tahu bahwa hatiku
sepenuhnya tertutupi dengan namamu tidak ada nama lain. Hanya namamu dan hanya
kamu..”
Aku mendengus kesal dan mulai membuka mata. Aku mulai
beranjak ke pinggir tiang penyaga atap.
“Kenapa lagi? Nyesel udah milih abu-abu?”
Aku memejamkan mataku sebentar dan mulai membuka mata.
“Entahlah. Gue sendiri juga gak tahu.” Aku mulai
bersender di tiang penyangga menatap Gabriel yang mengheryit heran kearahku.
“Ini yang paling gue takutin kalau lo memilih abu-abu. Gue
takut lo nyesel.”
Aku menengadah. Menatap langit-langit.
“Langitnya indah. Bulannya bersinar.” Aku menunjuk kearah
langit.
“Iya indah banget tapi gak seindah keputusan lo saat
memilih abu-abu..”
Perkataan Gabriel menohok hatiku perlahan-lahan. Aku menurunkan
tanganku dan mulai mengusap wajahku yang sedikit terpantul cahaya lampu perkarangan
rumahku.’
“Bulannya bersinar? Gue tahu kok. Setidaknya bulan itu
tahu kapan saatnya bersinar gak seperti lo yang sampai saat ini gak tau kapan
harus bersinar.”
Aku terkesiap.
“Ngomong apa sih lo? Gue gak ngerti.” Aku berusaha menetralkan
perasaanku yang mengaduh sakit saat perkataan Gabriel menyemburkan api dihatiku.
“Apa lo gak pernah sadar? Udah banyak yang terluka karena
sikap -sok- munafik lo itu. Berusahalah untuk
menjadi apa adanya bukan ada apanya.”
“Pliss deh Yel. Gak usah bertele-tele!”
“Elo terlalu munafik buat mengaku cinta. Dan elo
sangat-sangat -sok- tegar padahal kenyataannya lo rapuh. Loe butuh tiang
penyangga Fy..”
Gabriel berjalan pelan kearahku.
“Ada saatnya elo harus jujur dengan perasaan lo sendiri. Dan
ada saatnya pula lo harus mengatakan tentang perasaan lo padanya.”
“Loe gak ngerti apa-apa Yel tentang gue, dia atau bahkan
tentang Shilla..” Aku berujar lirih.
“Seterah lo. Gue cuma pengen ngeliat lo bahagia.”
Gabriel merengkuh tubuhku dan mengeratkan pelukannya. Akupun
mulai menenggelamkan wajahku di dada bidangnya.
‘Dan sekarang
gue harus gimana? Mulai menyatakan perasaan gue padanya tapi itu berarti
-secara sengaja- gue menyakiti Shilla atau gue tetap akan berdiam diri dan gak
ada satu pihak pun yang tersakiti kecuali gue dan perasaan gue? Gue harus pilih
yang mana?’
Pertanyaan itu terus menelusuri pikiranku. Pertanyaan yang
sampai saat ini aku belum menemukan jawabannya. Entah sampai kapan aku harus
terbelenggu dalam pertanyaan demi pertanyaan yang secara sadar terus menorehkan
garis kesakitan dihatiku.
***
Kan katanya sekuel ya? Tapi aku rasa ini kaya buka sekuel
deh u,uv berasa cerpen yang berlanjut-lanjut (?) -_-v Disini gak ada Rify, adanya Fyel :p Rify nya disimpen
dulu wkwk :p Ini masih ada lanjutannya jadi tenang aja ya! ^^
Okee~ Ayo komennya ditunggu :) hehe. Makasih juga yang
udah pada baca :)
@LersTennouji
0 komentar:
Posting Komentar
Enjoy your comment! :)