Aku meringkuk takut di bawah kasur. Ini sudah kesekian kalinya setiap malam aku selalu seperti ini. Entahlah. Aku merasa seperti di ikuti. Dan yang bisa aku lakukan hanya bersembunyi di kamar, menutup pintu dan berakhir memeluk lutut di lantai.
BLAM!
Aku menutup telingaku erat-erat. Tiba-tiba sekujur tubuhku menginggil tanpa aturan. Aku benci situasi seperti ini. Sepi. Sunyi. Dan jauh dari hirup pukuk kehidupan. Itu tadi suara jendela yang entah kenapa bisa terbuka dan terturup erat dengan sekali hentakan.
Dalam hati aku terus menyebut nama seseorang yang mampu mengikir sedikit ketakutanku. Air mataku jatuh luruh dari tempatnya tanpa bisa aku tahan. Menangis sesegukan dengan tangan yang masih menutup kedua telinga erat-erat.
‘Aku berharap kamu ada disini Yo. Aku takut. Aku merasa sendiri disini...’
Oh ayolah. Hanya orang bodoh yang berharap kamu hadir di depanku saat ini. Dan orang bodoh itu cuma aku. Aku yang secara tiba-tiba kehilangan kamu tapi masih berharap kamu ada disini.
Entah sudah berapa lama aku meringkuk dibawah kasur. Setelah bisa mempersiapkan diri kuat-kuat, aku mengangkat wajahku kuat-kuat. Sebuah bayangan dibawah lantai membuat aku begedik. Tubuhku merinding tanpa sadar.
Dengan hati yang berusaha untuk tidak takut, aku menoleh kebelakang dan seketika aku menatap tak percaya. Seorang pemuda yang bahkan bisa aku kenali dari aroma parfumnya serta kini saat aku hanya berjarak beberapa meter darinya, aku masih tetap bisa mengenali.
Dia Mario. Sosok yang aku harap hadir saat aku meringkuk ketakutan. Seketika aku merasa tubuhku lemas. Penglihatanku mulai buram. Dan sedetik kemudian aku tidak sadarkan diri.
Kalian tahu? Sosok pemuda yang bernama Mario tiba-tiba ada dibelakangku. Sosok yang bahkan dikabarkan telah meninggal seminggu yang lalu...
***
Lomba Flash Fiction 2in1
[nulisbuku.com]
cc :
https://www.facebook.com/notes/nulisbukucom/ff2in1-flash-fiction-2in1-sesi-31-juli-2013-2/556131211089146
0 komentar:
Posting Komentar
Enjoy your comment! :)