Ify mulai
berjalan pelan memasuki halaman rumahnya. Hari ini pikirannya teramat jenuh
terlebih lagi serumit masalah yang mulai membentuk pola-pola puzzle untuk
segera diselesaikan. Ia menghela nafas pelan sebelum membuka pintu masuk
rumahnya.
Dilain
tempat, Rio masih berkutat dengan
pikirannya. Berusaha memecahkan kode-kode rahasia yang semakin membuat dia
kalang kabut. Sepersekian detik ia mulai beranjak dari tempatnya sambil
merapalkan sejumlah kalimat untuk memecahkan kode tersebut. Matahari tidak tergapai. Bulan penolong.
***
Ify mulai
membuka laptopnya. Mengakses sebuah
domain perusahaan ternama. Ify tersenyum saat ia berhasil menyusup diam-diam ke
sebuah perusahaan yang sudah lama ia jajaki secara kasat mata.
Di depan
layar laptop terdapat sebuah kotak
dialog. Kotak dialog itu masih kosong. Tapi sesaat kemudian kotak dialog
tersebut terdapat banyak angka dan huruf acak yang tidak dimengerti. Ify
bersandar pada kursi dan mendongakkan kepalanya. Matanya terpejam tapi tidak
untuk pikirannya. Ia harus segera memecahkan kode ini atau serumit masalah akan
terus berdatangan padanya.
‘Ah! Ini
sebuah anagram. Harusnya tidak
terlalu sulit..’
Tubuh Ify
menegang. Ia langsung mencari-cari sebuah kertas dan alat tulisnya. Ify mulai
menyalin isi kotak dialog tersebut ke sebuah kertas kosong dan mulai memisahkan
antara bagian-bagian angka dan huruf yang terpampang jelas dihadapannya.
Setelah itu Ify mulai mengurutkan kembali dari bagian belakang angka dan bagian
depan huruf.
‘01203EAP?
Jangan-jangan..’
Dengan
segera Ify mulai mengetik di atas keyboard kode yang sudah ia urutkan kembali
antara bagian-bagian angka dengan bagian-bagian huruf. Setelah menunggu
beberapa menit tulisan dihadapannya berubah menjadi ‘T-R-U-E’. Ify masih
mengamati perubahan-perubahan apa lagi yang nanti akan muncul pada kotak dialog
tersebut.
Ify menghela
nafas pelan saat membaca rentetan kalimat yang muncul setelah kata ‘T-R-U-E’.
Matahari tidak
tergapai. Bulan penolong.
***
Rio mulai
berlari mengikuti jalan setapak yang ada sambil terus merapalkan kalimat yang
berbentuk kode. Rio berhenti pada sebuah taman ilalang. Hari sudah semakin
petang dan tidak lama lagi matahari akan terbenam.
Kakinya
mulai melangkah menuju tengah-tengah taman ilalang dan berhenti pada sebuah
batu besar. Disenderkan tubuhnya pada batu tersebut sambil sesekali melirik jam
yang ada di pergelangan tangan kirinya. Lima menit lagi menuju matahari
terbenam.
Rio
mengambil secarik kertas yang terdapat di saku kemejanya dan sebuah pulpen yang
sudah ia siapkan sebelumnya. Dituliskannya kode yang sedari tadi ia rapalkan. Pikirannya masih terpusat dengan ‘matahari
tidak tergapai’. Jika matahari tidak tergapai maka bulanlah penolongnya. Lantas
apa yang dimaksud dengan matahari tidak tergapai. Bulan penolongnya?
Rio meringis
pelan. Sudah dua bulan ini ia masih tidak mengerti dengan kode tersebut. Kode
tersebut sudah ia dapatkan sejak menjajaki perusahaan Ayahnya. Diberikan
wewenang untuk memecahkan masalah tersebut.
Pukul 18.00.
Matahari sudah terbenam. Matahari tidak tergapai.
Rio
tersadar. Rentetan kalimat yang telintas sepintas di pikirannya membuat ia
melongo kaget. Dengan cepat ia menulis rentetan kalimat tersebut di kertas,
tepat dibawah kode tersebut. Jika 18.00 di ubah kedalam sebuah huruf maka 18
itu huruf ‘S’ dan 00 akan tetap menjadi ‘00‘.
Rio
tersenyum. Kini sudah mulai terbuka celah-celah untuk menyelesaikan kode
tersebut. Waktu terus berjalan dan kini sudah menunjukkan pukul 20.00. Rio
bergedik ngeri saat hanya dirinyalah yang berada di taman ilalang dengan
suasana yang cukup mencekam. Ia masih memperhatikan sekitar dan tanpa sadar di
ufuk barat ada bulan walau terhalang awan-awan atau bisa dibilang kabut-kabut.
Lagi-lagi ia
tersenyum. Jika matahari sudah terbenam dan otomatis tidak tergapai maka saat
itu muncullah bulan untuk penerang. Berarti bulan penolong terdapat diufuk
barat. Rio kembali menulis di kertas yang sudah ia gunakan tadi.
Matahari tidak
tergapai. Bulan penolong.
Matahari tidak tergapai
-> Pukul 18.00 -> 18: S -> 00: 00
Bulan Penolong -> Barat.
Kesimpulan: S00Barat
***
Ify masih
terus berkutat didepan laptop. Kode
tadi sudah berhasil ia pecahkan saat ada seseorang mencoba masuk ke domain
perusahaan ternama dengan memasukkan sebuah data akun yang mencurigakan.
Berbekas pelatihan kecil saat masih di LA, Ify dapat mencuri data akun
tersebut. Ia tersenyum miring saat kotak dialog tersebut menampilkan sebuah kode
lagi, S00Barat.
Ify mulai
melakukan sesuatu pada anagramnya.
Mengetik diatas keyboard dan sesekali
menggerakkan mousenya. Ifypun menekan
enter dua kali maka muncullah sebuah sekolah ternama, Vinternasional Senior
High School.
Lalu dia
menyambar handphone yang berada di
sisi kanan laptopnya. Ia langsung
menghubungi Gabriel, teman kecilnya sekaligus partner dalam memecahkan kode
tersebut.
“Dia sekolah
di Vinter.”
“Vinter?”
“Iya.
Vinternational Senior High School. Gimanapun caranya besok kita harus
bersekolah disana.”
“Yaudah lo nggak usah ngurusin yang itu, nanti biar gue
suruh Papa buat ngurusin berkas-berkas kita sekarang juga biar besok kita udah
mulai bersekolah disana.”
“Thanks.”
“Lo jangan khawatir besok kita cari keberadaan Dia. Gue
jemput besok pagi ya! Malam Ify..”
“Malam.”
Ify
memutuskan teleponnya. Menatap kosong apa yang didepannya. Ia tidak tau harus
ngapain lagi agar bisa tenang untuk menghadapi esok hari. Jantungnya berdesir cepat
mengingat apa yang Ayahnya bisa lakukan saat Ify berhasil menemukan sosok Dia,
Ata Cilla.
***
Rio meneguk
sebotol minuman. Membasahi kerongkongan yang kering setelah sekian lama ia
tidak minum hanya untuk memecahkan kode tersebut. Ayahnya tadi menelpon
memberitahu bahwa hasil kode yang Rio berikan padanya adalah sebuah sekolah
ternama. Vinternational Senior High School.
‘Nama kecilnya Atta Cilla. Gimanapun caranya kamu harus
melindungi Dia dari IA dan GS. Mereka adalah salah satu Agen-S0B yang nanti akan
berusaha mencelakai Ata. Kabarnya mereka besok sudah mulai bersekolah di
Vinter. Persiapkan dirimu Rio karena kamu akan mulai bersekolah disana esok
hari..’
‘Tapi aku kan tidak tahu dengan yang namanya Ata Ayah..’
‘Selediki karena kamu bertugas untuk itu.’
Percakapan
singkat itu masih terekam jelas di ingatan Rio. Gimana caranya agar dia
berhasil menemukan sosok Ata Cilla yang sangat-sangat dilindungi dari kejahatan
manapun.
“Gila! Gue
sendiri aja nggak tahu Ata Cilla orangnya kaya gimana. Ayah kebiasaan kalau
ngasih tugas nggak nanggung-nanggung.”
Rio masih
ngedumel nggak jelas. Tapi sesaat dia sadar apa yang harus dilakukannya untuk
dapat bertemu dengan Ata Cilla.
“Ata Cilla
sesaat lagi lo ada di tangan gue.” Rio tersenyum penuh arti.
***
tipobet
BalasHapusbetmatik
poker siteleri
kralbet
betpark
slot siteleri
kibris bahis siteleri
bonus veren siteler
mobil ödeme bahis
Y5LL
betmatik
BalasHapuskralbet
betpark
tipobet
slot siteleri
kibris bahis siteleri
poker siteleri
bonus veren siteler
mobil ödeme bahis
6YDB8
canlı sex hattı
BalasHapushttps://girisadresi.info/
heets
salt likit
salt likit
1HPS
alanya
BalasHapusamasya
ankara
antakya
antalya
MXQTQİ
alanya
BalasHapusamasya
ankara
antakya
antalya
VKDOJ
bursa
BalasHapusmalatya
denizli
şirinevler
esenyurt
60DKC
شركة مكافحة حشرات 6wJawmu2rL
BalasHapusتسليك مجاري بالاحساء IIzdsN2Wmb
BalasHapus