Semua Akan Indah Pada Waktunya -1-

-->

Part 1

*

Jam sudah menunjukkan pukul 06.15  tetapi si empunya masih terlelap dalam mimpinya. Mimpi yang begitu indah. Padahal matahari sudah mulai memancarkan sinarnya di celah - celah jendela kamarnya. Tiba – tiba ia terbangun dari mimpi indahnya.

“hoammm… jam berapa ini.. ?” tanyanya pada dirinya sendiri sambil merentangkan tangannya. ia langsung mengambil jam digital yang tersusun rapi di meja samping tempat tidurnya. Matanya langsung melotot keluar, seakan ada sesuatu yang mengejutkan.

“mati gue.. telatt.. telatt. Aaduh gimana ini.” Gumamnya sambil beranjak dari tempat tidurnya disertai lari – lari kecil.

Brugghhh !!!!..

“aww…  lantai sialan.. benjol deh jidad gue..”

ya, dia baru saja terjatuh atau lebih tepatnya tersandung hingga keningnya membentur lantai kamarnya. Ia terus menerus memperhatikan keningnya serta mengelusnya agar rasa sakit itu tidak lagi tumbuh. Dan ia  seakan – akan lupa bahwa ada sesuatu yang genting saat ini. Kini ia baru ingat sesuatu…

“oh iya, gue kan mau mandi. Anjritt pake lupa lagi” gumamnya dan tak lupa ia menepuk jidadnya sendiri.

Lalu ia bergegas untuk mandi dan tak memakan waktu yang cukup lama untuk itu. Setelah semuanya selesai ia segera turun dari kamarnya.

“pagi yah.. pagi bun.. Shilla pergi dulu yah bun.” ucapnya setelah sampai diruang makan.

“pagi juga nak.. ga makan dulu.?” Kata bunda.

“nggak usah deh bun, Shilla udah telat banget ini. Shilla langsung pergi ya bun, yah” kata Shilla. Sebelum pergi tak lupa ia mencium punggung tangan kedua orang tuanya.

***

“hy poy”sapa Agni sesampainya dikelas mereka. Kebetulan FW sekelas semua.

“hmm..”kata Ify tanpa mengalihkan pandangannya ke buku novel yang ia baca. Agni pun duduk dibelakang bangku Ify. Agni duduk bersama Shilla. Ify duduk bersama Acha. Sedangkan Sivia duduk didepan Ify bersama Zahra. Mereka semua mengambil posisi tempat duduk dekat dengan pintu luar.

“Ify, Shilla belum datang ya.?”ucap Agni.  Ify pun mengedarkan pandangannya ke seluruh penghuni kelas :p

“mungkin telat.”ucap Ify dan pandangannya beralih ke novel lagi.. lagi.. dan lagi..

“dasar, kalau udah ada tuh novel serasa miliknya. Tak peduli pada siapa pun.”sindir Agni. Ify pun tak menggubrisnnya karna jiwanya sudah terbang, terbang ke alam novel :p.

“hay semuanya.”sapa Sivia dan Acha yang baru datang 5 menit sebelum bel.

“hay”

“hay”

“Shilla, belum datang .?”

“belum tuh. Mungkin telat.”

“ou.. ya sudah.”

***

“mampus gue telat.. mudah–mudahan belum ada gurunya. Kalau ada gurunya mati gue.”gumam Shilla saat sudah sampai di sekolahnya. Dan pada saat itu bel pun baru berbunyi. Dengan langkah terburu – buru ia melewati lorong kelas yang sepi. Tiba –tiba..

Brughhh,…!!

“adaww… eh, punya mata ga si loe, jalan tuh pake mata bukan pake dengkul”ucap Shilla tanpa melihat orang yang ditabraknya. Ia terlalu sibuk membersihkan roknya yang kotor sedikit. Mungkin…

Ya tadi Shilla sempat jatuh karna saling tabrakan kecil. dan kini Shilla sudah berdiri.

“waeyo ( red : apa )..?! Gue. ?!. Ada juga loe kali yang nabrak. Harusnya loe yang minta maaf bukannya nyalahin orang.”cerca lelaki itu. Dan sebenarnya siapa si yang salah.. entahlah, mungkin dua–duanya. Penulis pun tak tau menahu soal itu.. :p. Shilla pun langsung mendongakan wajahnya.

“eh.. tapi…” belum sempat Shilla melanjutkan kata-katanya ia sudah terpana melihat wajah sosok lelaki itu.

“ini.. kyu bukan sih.. ko miripp ya.. hmm.. apa mungkin kyu ada kembarannya.? Setau gue ga ada deh. Jangan-jangan…”batin Shilla.

           “ah.. sudah lah nggak penting juga” ucap lelaki itu dan segera pergi meninggalkan Shilla yang masih melamun.

“jangan-jangan itu versi ke II nya kyuhyun lagi. Orang sifatnya aja hampir sama dinginnya... #plakk” batin Shilla. Ia masih sibuk berkutat sendiri dengan pikirannya dan sesaat ia baru ingat akan…

“mampuss gue.. sekarang kan pelajarannya pa duta. Guru paling ganas yang pernah gue kenal..”

Segerahlah ia berlari menuju kelasnya yang lumayang jauh dari tempat ia berdiri.

***

“fy, ko Shilla belum datang si..”ucap Acha khawatir, karna diantara semua temannya yang paling perhatian adalah Acha. Sebenarnya semuanya perhatian cuma karna Acha pernah mengalami yang namanya kehilangan seseorang didalam hidupnya, jadi karna ia ga mau kehilangan seseorang yang berarti didalam hidupnya lagi makanya sikap Acha selalu begitu.

Ify pun menutup novel yang tadi ia baca.

“Cha, dengerin gue ya.” sesaat Ify menarik nafas sebentar lalu melanjutkan lagi perkataannya.

            “Shilla ga kenapa-kenapa. Dia cuma telat doang Cha. mungkin sebentar lagi Shilla datang ko. Jadi loe ga usah khawatir cha.”ucap Ify lembut. Ia selalu bisa mengendalikan temannya yang satu ini  - Acha -.

“hm..  gue emang selalu bikin loe susah dengan tingkah gue yang dikit-dikit khawatir” . Ify pun rada tersentak saat Acha bilang kaya gitu. Tetapi Ify mengerti kenapa Acha begitu.

“Cha, sudah berapa kali sih gue bilang. Semua orang itu berhak kaya gitu, sama kaya halnya perlakuan loe tadi ke Shilla. Gue ngerti cha. Dan kalau gue diposisi loe, gue pasti sama halnya kaya loe cha. So.. sekarang loe ga usah khawatir lagi. Gue yakin Shilla Cuma telat doang.”

“huft.. iya Fy. Gue berharap gitu.”

Obrolan Ify dan Acha terhenti saat Shilla memasuki kelasnya dengan nafas yang tersenggal-senggal.

“heii FW. Pa Duta belum datang kan. ?” tanya Shilla.

“belum shill. Tenang aja. Loe kenapa telat.?” Tanya Ify perwakilan. Yang lain hanya mengangguk saja.

“hehe.. kesiangan gue fy..” Ify pun melihat ke arah Acha dengan menaikkan alisnya, seakan-akan bilang ‘benar-kan-yang-gue-bilang’. Acha pun mengangguk dan tersenyum. Senyum yang selama ini jarang dilihat Ify sejak peristiwa itu terjadi…

“ya udah duduk gih” ucap Agni. Shilla pun tersenyum lalu bergegas ke arah Agni dan duduk.. Anak-anak yang tadinya sibuk dengan sendirinya begitu pun dengan FW sesaat diam tak bergeming saat Pa Duta memasuki kelas sambil membawa bahan – bahan yang akan diajarkannya kepada semua muridnya.  Dan kegiatan belajar mengajar pun dimulai..

*
Opp~ Seperti biasa kasih aku sesuap komen kalian, karena itu sangat berarti bagi aku B) Ditunggu ya! :3

Senyum Manis,






@LersTennouji