This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

20/06/12

End [2A]


Gemuruh hujan masih terdengar jelas di dalam rumah Ify. Menunggu Gabriel adalah hal yang paling membosankan semasa hidupnya. Dengan kesal, Ify mulai membuka pintu rumahnya. Menunggu diluar lebih baik dari pada menunggu di dalam, pikirnya.
               
Ify bersender pada dinding sambil sesekali mengeratkan sweater yang melekat pada tubuhnya. Cuaca hari ini sangat tidak mendukung apalagi dengan Ify yang mempunyai alergi dingin. Sebuah mobil berhenti tepat didepan Ify. Gabriel keluar dengan segera menghampiri Ify.
                
“Maaf Fy, gue telat.” Perasaan bersalah menyelimuti Gabriel saat melihat Ify sesekali mengeratkan sweaternya.
               
Ify mengangguk pelan, “Bentar. Ada yang ketinggalan.”
              
Ify mulai berlari kecil memasuki dalam rumahnya tanpa menuggu persetujuan Gabriel. Namun beberapa menit kemudian Ify mulai keluar dan menutup pintu rumahnya. Ia segera membuka pintu depan mobil Gabriel lalu memasukinya. Gabriel sendiri mengeryit heran lalu mulai berjalan menuju arah kemudi mobilnya dan mulai menjalankan mobilnya.


***

17/06/12

End [1]


          Ify mulai berjalan pelan memasuki halaman rumahnya. Hari ini pikirannya teramat jenuh terlebih lagi serumit masalah yang mulai membentuk pola-pola puzzle untuk segera diselesaikan. Ia menghela nafas pelan sebelum membuka pintu masuk rumahnya.

            Dilain tempat, Rio  masih berkutat dengan pikirannya. Berusaha memecahkan kode-kode rahasia yang semakin membuat dia kalang kabut. Sepersekian detik ia mulai beranjak dari tempatnya sambil merapalkan sejumlah kalimat untuk memecahkan kode tersebut. Matahari tidak tergapai. Bulan penolong.