17/06/12

End [1]


          Ify mulai berjalan pelan memasuki halaman rumahnya. Hari ini pikirannya teramat jenuh terlebih lagi serumit masalah yang mulai membentuk pola-pola puzzle untuk segera diselesaikan. Ia menghela nafas pelan sebelum membuka pintu masuk rumahnya.

            Dilain tempat, Rio  masih berkutat dengan pikirannya. Berusaha memecahkan kode-kode rahasia yang semakin membuat dia kalang kabut. Sepersekian detik ia mulai beranjak dari tempatnya sambil merapalkan sejumlah kalimat untuk memecahkan kode tersebut. Matahari tidak tergapai. Bulan penolong.


***

            Ify mulai membuka laptopnya. Mengakses sebuah domain perusahaan ternama. Ify tersenyum saat ia berhasil menyusup diam-diam ke sebuah perusahaan yang sudah lama ia jajaki secara kasat mata.

            Di depan layar laptop terdapat sebuah kotak dialog. Kotak dialog itu masih kosong. Tapi sesaat kemudian kotak dialog tersebut terdapat banyak angka dan huruf acak yang tidak dimengerti. Ify bersandar pada kursi dan mendongakkan kepalanya. Matanya terpejam tapi tidak untuk pikirannya. Ia harus segera memecahkan kode ini atau serumit masalah akan terus berdatangan padanya.

                 ‘Ah! Ini sebuah anagram. Harusnya tidak terlalu sulit..’

            Tubuh Ify menegang. Ia langsung mencari-cari sebuah kertas dan alat tulisnya. Ify mulai menyalin isi kotak dialog tersebut ke sebuah kertas kosong dan mulai memisahkan antara bagian-bagian angka dan huruf yang terpampang jelas dihadapannya. Setelah itu Ify mulai mengurutkan kembali dari bagian belakang angka dan bagian depan huruf.

            ‘01203EAP? Jangan-jangan..’

            Dengan segera Ify mulai mengetik di atas keyboard kode yang sudah ia urutkan kembali antara bagian-bagian angka dengan bagian-bagian huruf. Setelah menunggu beberapa menit tulisan dihadapannya berubah menjadi ‘T-R-U-E’. Ify masih mengamati perubahan-perubahan apa lagi yang nanti akan muncul pada kotak dialog tersebut.

            Ify menghela nafas pelan saat membaca rentetan kalimat yang muncul setelah kata ‘T-R-U-E’.
Matahari tidak tergapai. Bulan penolong.

***

            Rio mulai berlari mengikuti jalan setapak yang ada sambil terus merapalkan kalimat yang berbentuk kode. Rio berhenti pada sebuah taman ilalang. Hari sudah semakin petang dan tidak lama lagi matahari akan terbenam.

            Kakinya mulai melangkah menuju tengah-tengah taman ilalang dan berhenti pada sebuah batu besar. Disenderkan tubuhnya pada batu tersebut sambil sesekali melirik jam yang ada di pergelangan tangan kirinya. Lima menit lagi menuju matahari terbenam.

            Rio mengambil secarik kertas yang terdapat di saku kemejanya dan sebuah pulpen yang sudah ia siapkan sebelumnya. Dituliskannya kode yang sedari tadi ia rapalkan.  Pikirannya masih terpusat dengan ‘matahari tidak tergapai’. Jika matahari tidak tergapai maka bulanlah penolongnya. Lantas apa yang dimaksud dengan matahari tidak tergapai. Bulan penolongnya?

            Rio meringis pelan. Sudah dua bulan ini ia masih tidak mengerti dengan kode tersebut. Kode tersebut sudah ia dapatkan sejak menjajaki perusahaan Ayahnya. Diberikan wewenang untuk memecahkan masalah tersebut.

            Pukul 18.00. Matahari sudah terbenam. Matahari tidak tergapai.

            Rio tersadar. Rentetan kalimat yang telintas sepintas di pikirannya membuat ia melongo kaget. Dengan cepat ia menulis rentetan kalimat tersebut di kertas, tepat dibawah kode tersebut. Jika 18.00 di ubah kedalam sebuah huruf maka 18 itu huruf ‘S’ dan 00 akan tetap menjadi ‘00‘.

            Rio tersenyum. Kini sudah mulai terbuka celah-celah untuk menyelesaikan kode tersebut. Waktu terus berjalan dan kini sudah menunjukkan pukul 20.00. Rio bergedik ngeri saat hanya dirinyalah yang berada di taman ilalang dengan suasana yang cukup mencekam. Ia masih memperhatikan sekitar dan tanpa sadar di ufuk barat ada bulan walau terhalang awan-awan atau bisa dibilang kabut-kabut.

            Lagi-lagi ia tersenyum. Jika matahari sudah terbenam dan otomatis tidak tergapai maka saat itu muncullah bulan untuk penerang. Berarti bulan penolong terdapat diufuk barat. Rio kembali menulis di kertas yang sudah ia gunakan tadi.

Matahari tidak tergapai. Bulan penolong.

Matahari tidak tergapai -> Pukul 18.00 -> 18: S -> 00: 00

Bulan Penolong -> Barat.

Kesimpulan: S00Barat

                                                                          ***
                                        
            Ify masih terus berkutat didepan laptop. Kode tadi sudah berhasil ia pecahkan saat ada seseorang mencoba masuk ke domain perusahaan ternama dengan memasukkan sebuah data akun yang mencurigakan. Berbekas pelatihan kecil saat masih di LA, Ify dapat mencuri data akun tersebut. Ia tersenyum miring saat kotak dialog tersebut menampilkan sebuah kode lagi, S00Barat.

            Ify mulai melakukan sesuatu pada anagramnya. Mengetik diatas keyboard dan sesekali menggerakkan mousenya. Ifypun menekan enter dua kali maka muncullah sebuah sekolah ternama, Vinternasional Senior High School.

            Lalu dia menyambar handphone yang berada di sisi kanan laptopnya. Ia langsung menghubungi Gabriel, teman kecilnya sekaligus partner dalam memecahkan kode tersebut.

            “Dia sekolah di Vinter.”

            “Vinter?”

            “Iya. Vinternational Senior High School. Gimanapun caranya besok kita harus bersekolah disana.”

            “Yaudah lo nggak usah ngurusin yang itu, nanti biar gue suruh Papa buat ngurusin berkas-berkas kita sekarang juga biar besok kita udah mulai bersekolah disana.”

            “Thanks.”

            “Lo jangan khawatir besok kita cari keberadaan Dia. Gue jemput besok pagi ya! Malam Ify..”

            “Malam.”

            Ify memutuskan teleponnya. Menatap kosong apa yang didepannya. Ia tidak tau harus ngapain lagi agar bisa tenang untuk menghadapi esok hari. Jantungnya berdesir cepat mengingat apa yang Ayahnya bisa lakukan saat Ify berhasil menemukan sosok Dia, Ata Cilla.

***

            Rio meneguk sebotol minuman. Membasahi kerongkongan yang kering setelah sekian lama ia tidak minum hanya untuk memecahkan kode tersebut. Ayahnya tadi menelpon memberitahu bahwa hasil kode yang Rio berikan padanya adalah sebuah sekolah ternama. Vinternational Senior High School.

            ‘Nama kecilnya Atta Cilla. Gimanapun caranya kamu harus melindungi Dia dari IA dan GS. Mereka adalah salah satu Agen-S0B yang nanti akan berusaha mencelakai Ata. Kabarnya mereka besok sudah mulai bersekolah di Vinter. Persiapkan dirimu Rio karena kamu akan mulai bersekolah disana esok hari..’

            ‘Tapi aku kan tidak tahu dengan yang namanya Ata Ayah..’

            ‘Selediki karena kamu bertugas untuk itu.’

            Percakapan singkat itu masih terekam jelas di ingatan Rio. Gimana caranya agar dia berhasil menemukan sosok Ata Cilla yang sangat-sangat dilindungi dari kejahatan manapun.

            “Gila! Gue sendiri aja nggak tahu Ata Cilla orangnya kaya gimana. Ayah kebiasaan kalau ngasih tugas nggak nanggung-nanggung.”

            Rio masih ngedumel nggak jelas. Tapi sesaat dia sadar apa yang harus dilakukannya untuk dapat bertemu dengan Ata Cilla.

            “Ata Cilla sesaat lagi lo ada di tangan gue.” Rio tersenyum penuh arti. 

***

6 komentar:

Enjoy your comment! :)